Menurut saya, inti dari seni modifikasi untuk motor harian yaitu FUNGSIONAL hal apa saja yang tercakup didalamnya, adalah seperti sebagai berikut ini.
FUNGSIONAL
Hal-hal yang berkaitan dengan fungsi dari si motor itu sendiri dan juga kelaikan jalannya.
a. Faktor Safety
Modifikasi tidak boleh mengesampingkan faktor safety pada saat dikendarai. Seperti modifikasi rem dan kaki-kaki. Jika memang chasis tidak memungkinkan, jangan dipaksakan untuk dibuat monoshock atau menggunakan peninggi shock yang tidak safety: diputar atau menambah anting atas. Shock akan cepat bengkok dan titik center wight menjadi bergeser sehingga handling motor berubah dan cenderung kurang stabil. Juga pemilihan ban harus sesuai dengan kondisi jalan dan bentuk motor. Menggunakan ban tapak kecil untuk motor yan gsudah dimodifikasi menjadi supermoto hanya mencari penyakit saja karena motor menjadi tidak imbang apalagi dikecepatan tinggi.
b. Kelengkapan dan Kesesuaian Dengan Standar.
Modifikasi yang menyangkut kelengkapan kendaraan dan kesesuaian detail seperti warna lampu dan spion. Jangan menggunakan lampu bohlam putih untuk rem, selain menyilaukan pengendara dibelakang, juga tidak sesuai dengan UULAJ yang mengharuskan warna merah untuk lampu stop/rem. Jangan menggunakan warna selain standar untuk head lamp. Contohnya head lamp dilapis sticker transparan merah atau biru. Warna merah dan biru tidak bisa menganalisir kondisi jalan berlubang dijalanan yang sangat gelap/minim penerangan karena jatuhnya bayangan saru dengan warna lampu yang biru atau merah.
c. Kesesuaian Motor Dengan Pengendara.
Jangan memodif motor yang mengakibatkan pengendaranya menjadi susah. Contohnya, dengan tinggi hanya 155 cm, memodif motor menjadi Supermoto dengan ground clearence 30 cm misalnya. Atau badan kurus kecil, modif motor menjadi chopper ala Harley fatboy. Atau motor dengan gaya low rider extrem sampai dek atau chasis menggosok aspal.
Secara tampilan dan juga faktor kenyamanan bagi yang bersangkutan sudah pasti nol besar.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar